Kantorku sering mengadakan event. Salah satunya adalah event pameran diskon barang-barang branded, seperti Burberry, Yves Saint Laurent, Botega Vanneta, Balenciaga dan Gucci. Event Branded Sale itu memberikan penawaran diskon cicilan 0% hingga 18 bulan menggunakan kartu kredit plus diskon hingga 20%. Ngeliat diskon itu, pastinya membuat para ibu-ibu “sosialitas” menyerbu event ini.
Aku berkesempatan jaga event itu untuk layanan naik limit kartu kredit on-the-spot. Memang benar-benar ramai oleh para ibu-ibu berdandan. Tapi, para pria yang datang, juga gak kalah necis. Penawaran untuk memiliki barang luxury branded ini sangat menggiurkan karena diskonnya hingga 70%. Suasana Function Room di Sheraton Hotel Surabaya ramai setelah pameran dibuka pukul 10:00 pagi. Mereka datang, memilih tas/jaket/baju/dompet/sabuk/sepatu/kacamata dll. Kemudian membayar dan ada beberapa yang naik limit kartu kredit on-the-spot.
Berjuta-juta Rupiah
Ibu-ibu sosialitas itu kelihatannya “nafsu” belanjanya sangat besar. Mereka seakan tidak ingin kehilangan kesempatan langka dan moment diskonan. Tapi memang sih, kalau aku lihat diskonnya tinggi banget untuk bisa punya luxury branded. Yang limit kartu kreditnya gak cukup untuk total pembayarannya pun juga ada.
Ibu-ibu berkerudung datang ke aku. “Mas tolong bisa naik limit saya 30 juta? Saya mau ambil tas Croco. Tinggal satu.” Si ibu rela nunggu sampai jam 22:00, sampai event pameran tutup. Setelah dia berhasil membayar, wajahnya sumringah meninggalkan Sheraton bersama suami.
Ada juga ibu-ibu lain yang datang dengan suaminya. Beli tas 20 juta dengan menggunakan kartu kredit suaminya (mari kita sebut dengan: Koko). Si Koko nya minta naikin limit on-the-spot 20 juta rupiah untuk bayarin tas. Tiba-tiba ada ibu lain (mari kita sebut dengan: Ai) dengan full makeup dan tas Hermes Lindy yang semuanya bernuansa hijau tosca dari baju tas sampai eye-shadownya, duduk disebelah si koko.
“Mas tolong cek sisa limit kartu kredit saya.” Lalu si Ai melanjutkan, “Limitku ini 300 juta. Kemarin terakhir aku pakai di Singapur, di Changi beli Hermes 250 juta. Sekarang aku naikin lagi 200 juta ya mas.”
“Eh, iya bu...” jawabku agak keheranan. Buset, banyak bener duit orang ini, mbatin dalam hati. Nah, si Koko yang duduk disebelahnya langsung buang badan membelakangi si Ai dengan muka yang agak ‘krik-krik-ngoook’. Bener-bener Ai yang satu ini bikin awkward moment deh. Hahaha.
Kenalan On-the-Spot
Saat aku jaga kenaikan limit on-the-spot ini, ada se-genk ibu-ibu yang terdiri dari kakak adik dan teman-temannya datang. Mereka mengumpulkan 4 kartu kredit minta dinaikkan limitnya.
“Mas bisa gak ya naik?”
“Mas berapa lama?”
“Mau nambah belanjaan jadi nambah lagi limitnya.”
“Ganti kartu yang ini aja”
Woy bu, satu-satu. Agak speechless aku diserbu. Hahaha. Hal lain yang bikin speechless adalah para ibu-ibu itu tersebut juga kenalan di tempat pameran demi mendapatkan diskon yang lebih banyak. Jadi ibu-ibu tersebut kenalan dan mengumpulkan pembelanjaan mereka. Karena semakin banyak jumlah pembelanjaan, semakin banyak diskonnya. “Bu, nanti kita kumpul di Kafe buat transfer ya bu? Bisa internet banking kan?” Glek!
Hasil lapar mata. |
Komentar
Posting Komentar