- Previous story : Masjid Yang Dikelilingi Kuburan (Part 1)
DUA ATMOSFER YANG BERBEDA
Bagi warga Surabaya, siapa yang nggak tau tentang Taman Bungkul. Taman yang dahulu menjadi salah satu project utama pembenahan taman-taman kota oleh Bu Risma, Walikota Surabaya ini, semakin nge hits dengan adanya Car Free Day (CFD) setiap hari minggu pagi. Semua warga berkumpul dan berolahraga di sekitar jalan ruas Raya Darmo ini. Apalagi ada wisata religi yang nggak kalah ramai di Surabaya. Adalah makam mbah Bungkul. Karena ada makam sesepuh penyebar agama Islam di Surabaya tersebut, maka taman ini dinamakan Taman Bungkul.
Salah satu kegiatan senam pagi di CFD depan hotel Mercure Mirama |
Aku pernah iseng-iseng untuk masuk ke kompleknya. Komplek pemakaman tersebut nggak terlalu besar dan nggak sebesar wisata Ampel. Di dalam komplek pun ada mushola yang tidak terlalu besar. Hal yang mirip dengan ampel adalah pemakaman. Banyak banget bertebaran makam-makam dengan nisan-nisan berwarna putih tanpa nama. Mungkin makam-makam tersebut adalah orang-orang yang ada di zaman mbah Bungkul. Sedangkan makam mbah Bungkul memiliki ruangan tersendiri yang cukup rapi. Oh my God. Rasa takutku akan kuburan muncul lagi.
Serasa di area taman yang begitu humanis dan para warga yang sedang bersosialisasi maupun jajan makanan. Ketika masuk ke sini, "atmosfernya" bener-bener berubah menjadi atmosfer pemakaman. I felt spooky. Tapi ya yang namanya hidup pasti suasananya macam-macam. Enjoy dan semuanya pasti memiliki pesan-pesan tertentu. Semoga wisata religi bisa semakin mendekatkan kita kepada Tuhan. (dep/selesai)
eh, Taman Bungkul itu yang jadi satu dengan foodcourt itu kan? Yang ada air mancurnya? Kok saya nggak lihat ada makamnya ya?
BalasHapusiya, makamnya ada di bagian belakang taman. tepatnya di deket area foodcourt atau pujasera. Kalau dilihat dari RS. Angkatan Udara, ada di sebelah kiri. Ada palang dan gerbangnya kok.
Hapus