- Previous story : Santai Di Pantai Lombok (Part 2)
- Watch the video : Snorkelling di Gili Trawangan Lombok
Paket yang ditawarkan snorkelling di Gili kebanyakan adalah mengelilingi pulau 3 Gili. Ada beberapa spot snorkelling. Paket tersebut termasuk kaki katak, pelampung, kacamata renang dan fin. Ada juga yang memberikan pilihan dengan tambahan makanan untuk makan siang di Gili Air. Karena saya pesan paket snorkelling plus makan siang, jadi nggak perlu beli makanan lagi. Menurutku, lebih hemat daripada beli langsung on the spot. Harga makanan disana lebih mahal.
Paket snorkellingnya juga cukup terjangkau dan worthy banget. Pemandu snorkelling saat itu mengantarkan rombongan dengan perahu boat underglass jadi kita bisa melihat biota laut yang ada di bawah kapal, seperti ikan yang sedang brenang dan berbagai terumbu karang. Perahu boat diisi sekitar 40 orang peserta. Saat itu, 6 orang adalah orang Indonesia dan sisanya adalah bule (orang asing). Kerennya lagi, bule-bule itu pada jago berenang di laut. Kebanyakan yang pakai pelampung adalah orang Indonesia. Padahal yang punya lautan kan kita ya orang Indonesia, justru kita jarang yang bisa berenang di laut. Hahaha.
Pemberhentian pertama adalah di pesisir pulau Gili Meno. Aku mengenakan perlengkapannya, lalu byuuur. Rasanya seger-seger asin air laut gitu dan langsung mengapung.
Karena ini adalah pengalaman pertama snorkelling di laut, rasanya excited banget waktu loncat dari kapal. Kaki sempat lecet-lecet waktu renang di laut dangkal terkena pasir pantai dan karang kecil. Semua peserta snorkelling langsung berenang. Kami melihat banyak sekali karang dan ikan berwarna-warni. Diselingi oleh para bule, baik tua dan muda yang jago berenang, dengan berbikini dan memakai celana pantai.
Tanpa sadar, ternyata kita berenang dengan arus laut. Lumayan membuat kaki dan lengan jadi dempal. Balik ke kapal rasanya ngos-ngosan. Tentunya rasanya lebih membutuhkan energi ekstra daripada berenang di kolam renang biasa. Maklum, jarang berenang. Hehehe.
Spot ke 2, nyemplung lagi dan ketemu sama penyu. Wah, para peserta berebut memegang penyu seperti ingin memegang Kabah. Tapi si penyu berusaha melarikan diri dengan berenang lebih dalam dan hilang.
Boat singgah di pulau Gili Air untuk istirahat dan makan siang. Ternyata Gili Air lebih sepi dari yang Gili Trawangan. Makan siang dengan ikan, mendukung liburan di pantaiku sebelum akhirnya menuju ke spot snorkelling berikutnya.
Paket snorkellingnya juga cukup terjangkau dan worthy banget. Pemandu snorkelling saat itu mengantarkan rombongan dengan perahu boat underglass jadi kita bisa melihat biota laut yang ada di bawah kapal, seperti ikan yang sedang brenang dan berbagai terumbu karang. Perahu boat diisi sekitar 40 orang peserta. Saat itu, 6 orang adalah orang Indonesia dan sisanya adalah bule (orang asing). Kerennya lagi, bule-bule itu pada jago berenang di laut. Kebanyakan yang pakai pelampung adalah orang Indonesia. Padahal yang punya lautan kan kita ya orang Indonesia, justru kita jarang yang bisa berenang di laut. Hahaha.
Pemberhentian pertama adalah di pesisir pulau Gili Meno. Aku mengenakan perlengkapannya, lalu byuuur. Rasanya seger-seger asin air laut gitu dan langsung mengapung.
Karena ini adalah pengalaman pertama snorkelling di laut, rasanya excited banget waktu loncat dari kapal. Kaki sempat lecet-lecet waktu renang di laut dangkal terkena pasir pantai dan karang kecil. Semua peserta snorkelling langsung berenang. Kami melihat banyak sekali karang dan ikan berwarna-warni. Diselingi oleh para bule, baik tua dan muda yang jago berenang, dengan berbikini dan memakai celana pantai.
Tanpa sadar, ternyata kita berenang dengan arus laut. Lumayan membuat kaki dan lengan jadi dempal. Balik ke kapal rasanya ngos-ngosan. Tentunya rasanya lebih membutuhkan energi ekstra daripada berenang di kolam renang biasa. Maklum, jarang berenang. Hehehe.
Si Ridlo eksis banget renangnya |
Boat singgah di pulau Gili Air untuk istirahat dan makan siang. Ternyata Gili Air lebih sepi dari yang Gili Trawangan. Makan siang dengan ikan, mendukung liburan di pantaiku sebelum akhirnya menuju ke spot snorkelling berikutnya.
Well, snorkelling untuk ke 3 kalinya. Kali ini karena semakin siang, arusnya semakin deras. Otot otomatis semakin kencang. Saat naik ke kapal aku sampai dibantuin sama emak-emak bule yang lebih gendut dari aku. Rasanya capek plus sedikit ngos-ngosan. Huhuhu. Dan aku memutuskan untuk tetap menunggu di kapal tidak turun dari kapal, di titik terakhir snorkelling. Ternyata kalau dilihat dari kapal, jarak kita berenang dari kapal jauh banget.
Nyampai di penginapan, aku langsung mengantisipasi dengan minum obat anti nyeri dan pakai balsem supaya nggak capek-capek, karena masih ada tempat wisata yang harus dikunjungi. Tetep, aku adalah wisatawan yang nggak mau rugi waktu jalan-jalan terbuang sia-sia. Hehehe. (dep/bersambung)
- Next story : Santai Di Pantai Lombok (Part 4)
- Related stories : Lombok
- Slideshow : Lombok 2012
Komentar
Posting Komentar