29 April 2011 - 1 Mei 2012
Setelah bermimpi-mimpi dan berharap-harap untuk bisa pergi ke luar negeri, akhirnya pada Februari 2011, aku berhasil pergi ke Kuala Lumpur (KL), Malaysia. Gak cuma pertama ke luar negeri, tapi ini adalah kali pertama bisa nonton konser artis internasional (Maroon 5) dan ketinggalan pesawat. Pyufh.
Sebenernya rencana awalnya hanya ingin nonton konser band internasional. Saat itu konser yang ada adalah konser Maroon 5 di Jakarta. Tapi tiketnya cepet banget sold out. Aku lalu cari lagi jadwal tournya mereka, ternyata di KL. Wah kalau dipikir-pikir bisa sekalian jalan-jalan.
Saking excitednya aku dan partner traveling kala itu ingin mempersiapkan perjalanan dengan sebaik-baiknya. Dengan membaca berbagai tips traveling di internet, kami melakukan perencanaan. Mulai booking tiket pesawat budget, hostel dan beli tiket konser. Selain itu itinerary ke tempat wisata juga dibuat untuk 3 hari 2 malam. Alhasil aku dapet tiket pesawat PP yang cukup murah karena udah pesen 2 bulan sebelum keberangkatan.
Akhirnya hari keberangkatan telah tiba. Semua barang bawaan telah rapi di koper. Nyampai di KL, naik bus ke KL Sentral dan transfer Light Rapid Train (LRT) ke daerah Pasar Seni. Memandang KL agak ndeso, karena pertama kali naik LRT, monorail dan sejenisnya. Kesan pertama, KL cukup rapi, dan macetnya masih normal. Kemudian bingung nyari hostel yang ada di daerah China Town karena hostelnya ada di lantai 2 dengan papan nama hostel yang nyelempit.
JINGKRAK-JINGKRAK NONTON KONSER MAROON 5
Dapat kipas Maroon 5 yang gratis dibagikan ke penoton |
Konserpun dimulai, aku mulai jingkrak-jingkrak nyanyi lagu-lagu Maroon 5. Sebenarnya aku termasuk salah satu fans beratnya. Sampai-sampai punya semua albumnya. Seneng banget rasanya nonton konsernya setelah menunggu sekian lama. Suasana konser yang wah dengan tata cahaya lampu panggungnya keren banget. Memang benar-benar kualitas internasional.
Saat teriak-teriak dan joget-joget di seat, disebelah ada bule botak sama pacarnya yang orang melayu menikmati dengan cool. Pasangan itu gak kayak aku deh yang joget-joget ala sahabat dahsyat. Yang ada dipikiranku saat itu adalah cuek anggap aja besok gak ketemu lagi. Norak norak deh Hahaha.
Gak kerasa konser berakhir dan keluar-keluar suara sampai serak dan habis. Overall, it was my great experiences and entertained so much! Happy :). Kami bergegas pulang karena jam 23.00 GMT +8, LRT sudah berhenti beroperasi.
CABLE CAR
Tampak terminal cable car |
Cable car bener-bener tinggi sampai serasa menembus awan. Udara juga cukup sejuk dan bisa membuat kuping sedikit sakit. Pemandangan bukit yang tertutup pepohonan hutan sangat indah. Setibanya di genting, tempat wisata ini cukup lengkap dengan hotel warna-warni, resort, mall, theme park dan casino. Theme park gak terlalu memacu andrenalin wahana-wahananya. Yang asik menurutku adalah wahana salju buatannya. Bener-bener ngerasa di daerah bersalju dengan hujan salju buatan setiap beberapa menit.
NASI LEMAK ASLI
Untuk kembali ke KL aku menggunakan bus dan kembali ke Suria Mall untuk makan malam di foodcourt menikmati suasana malam di sekitar Petronas. Bagi yang suka foto-foto wajib untuk tidak melewatkan gemerlap Kuala Lumpur City Centre (KLCC) ini.Makan malam dengan nasi Briyani cukup menggoda. Karena yang masak dan pegawainya benar-benar orang keturunan Timur Tengah. Apalagi dengan beberapa daging/ayam yang dimasak semacam krengsengan lengkap dengan sayur.
Setelah makan tiba-tiba partner traveling ditelepon oleh pamannya yang telah bekerja di KL. Kami diajak pergi ke daerah Pasar Baru. Katanya, walaupun namanya pasar baru, daerah itu merupakan daerah tua di KL. Untuk apa ke daerah Pasar Baru? Untuk makan lagi! Makan nasi lemak yang asli melayu itu. Nasi Lemak kalau di Indonesia mirip Nasi Uduk. Tapi nasinya beda, rasa santan di nasinya tidak terlalu pekat dan dilengkapi dengan sejenis ikan yang mirip seperti ikan teri, telur dan sambal yang tidak pedas. Katanya memang terkenal Nasi Lemak Pasar Baru. Dan rasanya bener-bener beda dengan rasa Nasi Lemak yang ada di retoran-restoran di Surabaya. Minumnya dong gak ketinggalan, Teh Tarik. Ternyata teh tarik di KL hanya disajikan secara hangat atau panas. Jadi gak ada Es The Tarik yang kayak di Indonesia. (dep/bersambung)
- Next story : Malaysia & Maroon 5 (Part 2)
- Related stories : Malaysia
Komentar
Posting Komentar